Setelah Berpisah

Ini bukan urusan anak. Hal seperti ini harusnya sudah siap kaurasakan sejak kausingkirkan aku dulu.

Bodohnya aku masih mau disibukkan oleh urusanmu. Dan taukah kamu apa yang lebih berat dari itu semua? Yaitu saat aku lihat bahwa orang-orang yang kautelah ceritakan mengenai aib dan auratku ikut hadir pula di sana..

Kau begitu Naif, atau aku yang begitu bodoh.. Mungkin keduanya.

I Wish …

Taman Mini Indonesia Indah .. Tapi, kita akan buat Surga Mini Telaga Indah. Jangan lupakan pohon dan buah surga serta sungai dan mata airnya lengkap dengan dipan-dipan dan para pemuda pemudi yang sigap melayani dengan cerek dan sloki..

Membuat pohon keluarga Mama dan Papa, KB Sodjoeangon dan Nek Uyut.. Bagaimana dengan menyatukan mereka dalam satu Whatsapp Group?

Menguasai Bahasa Arab … Fasih Bahasa Inggris …

LIQO .. sebuah platform penyatuan ekonomi ummat, wadah silaturahim, sinergi kekuatan dan sumber daya …

Setiap orang bisa belajar gratis keterampilan yang HITS hari ini, ilmu komputer, digital, marketing, bahasa, dan komunikasi.. semua bisa jadi guru semua bisa membantu

My own bakery business 🙂

Berubah kah Dirimu

Bahkan saat kita telah jadi 2 individu terpisah kaumasih ingin tau bagaimana aku membagi harta kepada orang yang telah melahirkan dan membesarkan aku. Hausmu tak berujung, sangkaanku. Boleh jadi aku salah.. tapi ini kutakutkan karena ia yang dulu datang menjadi asbab tangisan ibunda di saat kapal baru berlayar.

Aku amoral menurutmu, egois, dan tak peduli akan keluarga kecuali hanya bekerja dan bekerja. Tak bisakah kaumenahan dari mengutarakan hal yang belum tentu benar dan kalaupun benar tidakkah kau bisa izinkan orang hidup tanpa catatan cerita lamanya? Bukankah padamu ada pula lagu-lagu keroncong dan seriosa? kaumau orang-orang menyanyikannya kembali?