Hub

Apa yang ada di benakmu saat mendengar kata Hub?

Sambungan, intersection, pertemuan. Nah.. ini dia yang sering tidak kita sadari bahwa hidup ini ternyata memiliki pola-pola pertemuan, persinggungan, persilangan, dimana tiap pertemuan itu akan membentuk titik-titik tempat berkumpulnya sejumlah orang.

Bagi saya, dari sejumlah tempat pertemuan itu ada yang teramat istimewa dan berbekas di sanubari, namanya Masjid. Baiklah, apa sih lebihnya tempat ini dibandingkan tempat lain semisal sekolah, kantor, pasar, atau cafe barangkali?

Bagi saya, semua tempat di mana orang-orang bisa berkumpul, mereka berkumpul di tempat yang sama lantaran sebab atau alasan yang sama atau minimal relatif sama. Apa jadinya bila kesamaan itu adalah kesamaan dalam hal-hal yang baik, positif, dan mulia. Saya yakin, bila semua hal-hal baik berkumpul, digabung menjadi satu, maka tidak ada yang akan muncul dari penyatuan itu selain kebaikan-kebaikan itu sendiri dan tentunya dengan kuantitas yang berlimpah ruah.

Namun segala keberlimpahan ini sering menguap begitu saja tanpa ada kesan nyata yang bisa dirasakan oleh komunitas yang melahirkannya. Ada kemubaziran yang tak perlu terjadi tapi sayang inilah kenyataannya. Coba dibayangkan, kalaulah bisa dihitung energi potensial dari kebaikan yang berlimpah ruah itu dari sisi ekonomi saja, berapa potensi 1 orang jemaah dalam memenuhi basic needs-nya dalam hal makanan, pendidikan, rekreasi. Bukankah di satu sisi ada jemaah lain yang punya sumber daya yang dapat memenuhi kebutuhan jemaah yang sedang ingin memenuhi basic needs-nya tadi. Hebatnya Hub yang saya maksud ini, ia akan mempertemukan dua orang yang saling membutuhkan dan saling ingin berbuat kebaikan. Luar biasa!!

Bagaimana bila yang diperlukan itu berupa layanan dan jasa? Sama saja. Begitu pula bila yang diperlukan itu bahkan tenaga kerja atau mungkin kerja sama modal atau rekanan bisnis atau hal-hal lainnya, tanpa batas, semua itu bisa dimungkinkan. Kendalanya sampai saat ini hanya satu, kita sering lupa bahwa kita bukanlah satu-satunya orang yang sedang membutuhkan. Kita bukanlah satu-satunya orang yang sedang mencari. Dan oleh karena itu janganlah malu, sungkan, atau ragu untuk saling bertanya, meminta, dan menawarkan. Lebih bagus lagi bila Masjid yang kita sebut Hub tadi ada petugas yang memfasilitasi antara permintaan dan penawaran ini. Sehingga setiap kebutuhan dapat dicarikan pemuasannya yang berasal dari jemaah itu lagi. Kebaikan akan bertemu dengan kebaikan lagi. Akibatnya lingkaran kebaikan akan semakin kuat dan berdaya.

Ini bukan rekaan cerita. Ini sebuah kisah nyata bila kita tidak malu, sungkan, dan ragu untuk menjadi katalis pelaksanaannya.